Sejarah Kalurahan Selopamioro

Administrator 20 April 2022 10:04:27 WIB

Kalurahan Selopamioro merupakan gabungan dari 3 Kalurahan yaitu Kalurahan Lanteng, Kalurahan Siluk, dan kalurahan kalidadap. 

Pada tahun 1945 Sultan Hamengkubuwana 9 mengeluarkan Maklumat agar Kalurahan yang belum mampu memenuhi kebutuhan sendiri untuk bergabung menjadi 1 kalurahan bernama "Selopamioro"

Beberapa cerita rakyat dari Selopamioro:

Goa Cerme

Ditilik dari segi geografis, Goa Cerme merupakan Goa Alam yang terletak di wilayah Desa Selopamioro, Imogiri, Bantul. Tepatnya di lereng sebelah selatan dusun Srunggo, Selopamioro, Perbatasan antara Kab. Bantul dan Kab. Gunungkidul.

Menurut cerita nenek moyang pada jaman pemerintahan Kerajaan Demak Bintoro yang dipimpin oleh Raden Patah yang merupakan kerajaan Islam di tanah Jawa yang pertama. Pada masa pemerintahan R. patah dibantu oleh para wali, diantaranya : Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Bonang, dan Sunan yang lain.

Untuk melengkapi sarana peribhadatan maka perlu sebuah masjid. Maka terjadi musyawarah para wali untuk pendirian masjid tersebut dan musyawarah tersebut dilaksanakan di Goa Cerme. Lalu sebabnya apa diselenggarakan ditemnpat tersebut, karena pada saat itu, Panembahan Senopati sedang teteki di Kembang Lampir dan akan disadarkan oleh Sunan Kalijaga yang nantinya akan diajak sowan ke Kadipaten Pajang menagih janji yang dulu akan diberi hadiah bumi Mentaok.

Kemudian, Sunan Kalijaga meneruskan rencana msyawarah pendirian Masjid Demak.

Kisah cerita dalam musyawarah tersebut terjadi perdebatan yang ketat, masalah tempat. Perdebatan tersebut sampai mendalam dalam hati (carem).

Berhubung masjid tersebut merupakan kelengkapan kerajaan Demakmaka disimpulkan bahwa pendirian masjid tetap di Demak.

Dalam hati para wali yang tidak setuju masih ada rasa kurang puas/ masih ada rasa serem. Dengan perdebatan yang sengit atau serem maka carem tersebut untuk jadi kenang-kenangan. Maka besuk kalua sudah ada rejaning jaman Goa ini dengan saksi parawali diberi nama Goa Cerme.

Kedung Kempul

K0non disuatu tempat, tepatnya disebelah barat Kajorkulon Desa Selopamioro, Imogiri.

Disitu ada sebuah sungai kecil yang sumber mata airnya dari Goa Cerme.

Tepat di aliran sungai tersebut yang masuk dusun Kajorkulon terdapat Kedung atau palung agak dalam.

Menurut cerita nenek moyang dari tempat itu setiap hari tertentu terdengar suara bungyi gamelan yang sangat indah, seperti orang yang sedang melaksanakan pentas kerawitan atau nuyon uyon.

Padalah di dusun itu tidak ada yang menyelenggarakan pentas.

Kisah cerita di dusun Kajor ada orang yang akan punya hajat dan inigin menanggap wayang. Namun saying dusun Kajorkulon belum punya gamelan.

Kemudian sesepuh masyarakat kajorkulon mecoba pinjam gamelan pada roh yang berada di kedung tersebut.

Selanjutnya malam itu juga tiba tiba dirumah yang punya hajat sudah tergelar seperangkat gamelan komplit.

Selanjutnya sudah menjadi kebiasaan setiap dusun akajor ada orang yang punya hajatan dan menggunakan keseniann selalu meminjam gamelan tersebut. Tetapi pada saat gamelan itu ditabuh ada seorang yang curang, salah satu peralatan gamelan disembunyikan oleh orang tersebut.

Kemudian kisah selanjutnya dusun Kajor ada yang punya hajat yang menggunakan alat gamelan, seperti biasa sesepuh meminjam gamelan.namun nasib sial menimpa orang yang mempunyai hajat, ternyata gamelan tidak dikirim, karena terkena hukuman.

Perangkat Gamelan yang dicuri adalah Kempul, sehingga masyarakat, memberi nama Kedung tersebut sebagai Kedung Kempul.

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License