Louching Jam Belajar Masyarakat oleh Camat Imogiri

Administrator 14 November 2019 11:33:15 WIB

Kamis (14/11/2019)

Desa Selopamioro menerapkan Jam Belajar Masyarakat pada tahun 2019 ini. Perhatian terhadap generasi bangsa Indonesia tidak luput dari sasaran pemerintah Desa Selopamioro. Jam Belajar Masyarakat (JBM) adalah salah satu metode yang diterapkan dalam mengendalika kegiatan anak di dalam keluarga.

Diberlakukannya Jam Belajar Masyarakat (JBM) awal mulanya berlangsung di Kampung Karangwaru Lor, Kota Yogyakarta sekitar tahun 1990-an. Berawal dari kasus seorang bocah yang "kecanduan" nonton siaran TV sehingga malas belajar dan prestasi studinya menurun. Dari kajian terhadap kasus tersebut, kemudian pesawat televisi dituding sebagai biang keroknya.

Salah seorang tokoh setempat, merangkap seorang guru/kepala sekolah SD bernama Wasis Siswanto berinisiatif membicarakan masalah ini di kampungnya. Dari situ kemudian gagasan/pemikirannya disepakati warga, serempak di Kampung Karangwaru Lor pada saat jam belajar anak sekolah (pukul 18.00 -- 20.00 wib, kecuali hari Minggu) -- tidak satupun menghidupkan pesawat TV di rumah maupun di tempat umum di kawasan tersebut.

Dalam perkembangannya, penerapan gagasan itu lantas diadopsi dan diberlakukan secara umum - bahkan diberlakukan di hampir seluruh wilayah kota Yogyakarta, ini terbukti di setiap sudut kampung terpampang papan-papan bertuliskan Jam Belajar Masyarakat (JBM) mulai pukul 18.00 s/d 20.00 wib.

Dilhat dari sisi dampak media (TV) memang demikianlah salah satu yang disebut sebagai dampak fisik atas kehadiran media. Belum lagi Mang Ucup bangun kesiangan sehingga terlambat ke sawah dikarenakan nonton siaran TV hingga larut malam, serta dampak fisik lainnya seperti biaya abonemen listrik PLN jadi meningkat.

Disamping itu, perlu juga dipahami bahwa dampak psikologis atas terpaan pesan media juga layak mendapat perhatian. Media audio visual (pandang dengar) seperti TV dan kini ditambah hadirnya media baru yaitu media online (interaktif dan realtime) -- semakin menambah pilihan bagi setiap warga untuk mengaksesnya. Soal pengaruhnya sebatas kognitif, afektif ataupun behavioral pastinya memerlukan telaah tersendiri.

Mencermati fenomena unik diatas mengajak kita sejenak untuk memahami apa yang telah menjadi "kebijakan lokal" yang mestinya sudah didukung oleh warga atau masyarakatnya. Apapun yang sudah dimusyawarahkan tentunya pantas diberlakukan demi keamanan dan kenyamanan bersama dalam kehidupan setempat.

JBM menerapkan bagaimana caranya mendidik anak yang baik dalm keluarga. Pendidikan tidak hanya bisa didapat di meja sekolah tetapi dalam keluarga juga. Salahnya pendidikan dalam keluarga akan berakibat fatal terhadah pendidikan anak. Dengan adanya jpm diharapkan anak anak bisa dikontrol kegiatanya didalam keluarga. Sehinga nantinya anak bisa diharapkan bisa menjadi generasi penerus bansa yabg handal yang bisa membangu nusa bangsa dan agama di Indonesia ini(JRI)

Komentar atas Louching Jam Belajar Masyarakat oleh Camat Imogiri

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License