Gertak PSN di Dusun Jetis, ABJ 93,33%

Administrator 15 November 2019 10:08:44 WIB

Jumat (15/11/2019)

Kegiatan Gertak Pemberantasan Sarang Nyamuk tingkat Desa Selopamioro bulan Nopember 2019 bertempat di Dusun Jetis. Hadir dalam kegiatan tersebut Kasi Kemasyarakatan Kecamatan Imogiri, Babinsa Desa, PMI Imogiri, BPP Imogiri, PKH, KUA Imogiri, Puskesmas 2 Imogiri, PLKB, dan dari Pemerintah Desa Selopamioro. Sampel yang diambil adalah 30 kepala keluarga dan hanya 2 warga yang ada jentik nyamuk disekita rumah.

Namun ada beberapa catatan mengenai pengelolaan sampah yang masih banyak berserakan di sekitar pekarangan rumah. Hal tersebut semoga menjadi tindakan lanjut kepada pihak dusun untuk segera diatasi. 

Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu daerah endemis penyakit DBD. Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2015 tercatat kasus DBD mencapai 3.420 kasus dengan korban meninggal 35 orang jumlah tersebut naik dari tahun 2014. Tingginya kasus demam berdarah dengue di Daerah Istimewa Yogyakarta terus mengalami kenaikan pada tahun 2016, dengan jumlah kasus DBD paling tinggi berada di Kabupaten Bantul dengan jumlah 188 kasus, jumlah kasus di Gunungkidul menempati urutan kedua sebanyak 134 kasus, Kota Yogyakarta sendiri sudah mencapai 132 kasus. Kasus DBD di Sleman tercatat 132 kasus, sedangkan Kulonprogo melaporkan sebanyak 34 kasus. (Pikiran Rakyat, 12 September 2017).

Permasalahan DBD ini harus segera diselesaikan oleh pemerintah pusat dan daerah. Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 581 Tahun 1992 tentang Pemberantasan Penyakit DBD yang salah satunya memuat program pemberantasan sarang nyamuk baik dilaksanakan pada tingkat pemerintah pusat sampai pemerintah daerah. Salah satu program Kabupaten Bantul adalah Gertak PSN yaitu gerakan serentak pemberantasan sarang nyamuk pada tahun 2007. Tujuan umum program pemberantasan sarang nyamuk adalah menurunkan populasi nyamuk penular DBD serta jentiknya dengan meningkatkan peran serta masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk dengan gerakan 3 M plus. Tujuan khusus yaitu (1) meningkatkan peran serta masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk, (2) memotivasi masyarakat dalam memperhatikan tempat-tempat yang berpotensi untuk perkembangbiakan nyamuk penular DBD, (3) Untuk mengetahui kepadatan jentik nyamuk penular DBD secara berkala dan terusmenerus sebagai indikator keberhasilan PSN DBD oleh masyarakat (Kementerian Kesehatan RI, 2012). Kabupaten Bantul merupakan salah satu daerah endemis DBD selain Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta. Menurut Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul Tahun 2016 tercatat peningkatan angka kesakitan adalah 266,50 per 100.000 penduduk, yaitu sejumlah 2451 kasus. Jumlah tersebut melonjak jika dibandingkan Tahun 2015 sebanyak 1441 kasus dengan angka kesakitan sebanyak 148,33 per 100.000 penduduk. Memang persebaran cukup merata di Kabupaten Bantul namun ada kecamatan menjadi endemis penyakit DBD yaitu Kecamatan Kasihan, Banguntapan, Sewon, dan Kecamatan Bantul karena kepadatan jumlah penduduk, urbanisasi paling banyak Efektivitas Program Pemberantasan...(Muhammad Fauzi dan Francisca Winarni, M.Si.) 444 terjadi di kawasan tersebut (Sindonews.com, 12 September 2017).

Komentar atas Gertak PSN di Dusun Jetis, ABJ 93,33%

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 
Kebijakan Privasi

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License