Jambanisasi dengan Sistem Safe Water Garden oleh 3 Universitas di Kalidadap

Administrator 04 November 2019 08:31:34 WIB

Minggu, 3 Nopember 2019.

Bertempat di Kalidadap 1 dan Kalidadap 2.

Kegiatan pengabdian masyarakat oleh Ikatan Mahasiswa Teknik Pertanian UGM Rayon D yang diikuti oleh tiga universitas yaitu Universitas Jendral Soedirman Purwokerto, Universitas Nahdhatul Ulama, dan Universitas Gajah Mada. Pengabdian masyarakat dengan tema pembuatan jambanisasi dengan sistem safe water garden, dimana limbah manusia digunakan kembali sebagai media tanam warga masyarakat. Kegiatan ini berlangsung dua hari bersama warga masyarakat kalidadap 1.

Efek buruk berantai akibat hidup disekitar air yang terkontaminasi
Banyak toilet di rumah tangga berpenghasilan rendah hanya berupa lubang rendam tradisional, sebuah ruang berpori yang memungkinkan air untuk meresap ke tanah. Karena tidak tertutup dengan baik, dan sering meluap saat musim hujan, toilet ini menyebarkan patogen yang mencemari makanan dan air. Selain itu, limbah yang diolah secara tidak layak dari lubang rendam mencemari sumur air sekitar (bagian atas dari sumber air tanah).  

Penyakit yang bersumber dari kualitas air yang buruk berdampak pada keluarga, mulai dari kematian anak, keuangan terkuras akibat tagihan medis, dan kehadiran sekolah yang rendah, terutama untuk gadis yang sedang menstruasi [4].    

Safe Water Garden (SWG) lebih dari sekedar sistem pengelolaan air limbah
Memasang SWG di satu rumah biayanya kuranng dari USD 300, sama dengan biaya pemasangan lubang rendam. SWG tidak hanya mengelola air limbah, tetapi juga mendaur ulang air untuk menyuburkan kebun (gambar di bawah).  
2 Water Gardens.jpg
Skema dasar unit Safe Water Garden (SWG).  

Tanaman di kebun membantu menyerap nutrisi dari air limbah, yang dapat mencemari air tanah atau sumur sekitar. Setiap keluarga mendapatkan sumber makanan tambahan, dan menghemat biaya untuk perawatan kesehatan, sehingga meningkatkan ketahanan pangan. Penduduk setempat biasanya menanam makanan pokok seperti pisang dan cabe rawit, dan tanaman-tanaman ini relatif mudah dirawat.  

 

Hal ini dilakukan karena melihat kondisi tanah yang semakin memburuk oleh pencemaran limbah septiktang yang tidak sehat, kemudian dilakukan research tentang penerapan SWG ini. Diharapkan warga bisa mengurangi pencemaran lingkungan dengan dimanfaatkan untuk media tanam kembali. (Sty)

Komentar atas Jambanisasi dengan Sistem Safe Water Garden oleh 3 Universitas di Kalidadap

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License